Skip to content

Menu

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Calendar

October 2025
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Categories

  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Internasional
  • Nasional
  • Opini
  • Politik
  • Sosial
  • Terkini
  • Uncategorized

Copyright 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

You are here :
  • Home
  • Uncategorized
  • Wacana Pemakzulan Gibran Tidak Mungkin Dilakukan, Masyarakat Fokus Kawal Pemerintahan
Written by Admin@manokwaritopics.comJuly 11, 2025

Wacana Pemakzulan Gibran Tidak Mungkin Dilakukan, Masyarakat Fokus Kawal Pemerintahan

Uncategorized Article

Jakarta – Isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat ke ruang publik. Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, menegaskan bahwa wacana tersebut nyaris mustahil untuk terjadi. Ia bahkan mengimbau masyarakat agar tidak larut dalam isu yang hanya menambah kegaduhan politik dan justru berpotensi menghambat kinerja pemerintahan yang baru berjalan.

“Sudah tiga partai tolak pemakzulan. Apa tidak cukup untuk yakinkan, pemakzulan tidak mungkin terjadi?” kata Jimly kepada wartawan. Ia menyebut bahwa secara politik, tidak ada pijakan kuat untuk melanjutkan proses pemakzulan karena kurangnya dukungan dari partai-partai besar di parlemen.

Menurut Jimly, fakta bahwa sudah ada tiga partai yang secara tegas menolak isu pemakzulan merupakan sinyal kuat bahwa hal tersebut tidak akan memiliki kekuatan politik untuk diwujudkan. Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, pemakzulan bukan hanya soal wacana, melainkan harus melalui mekanisme hukum dan politik yang ketat, serta membutuhkan dukungan mayoritas di DPR dan MPR.

Ia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa energi masyarakat terlalu banyak dihabiskan untuk membahas isu-isu yang tidak produktif. “Maka lebih baik perhatian dan kemarahan diarahkan untuk awasi kinerja pemerintah sekarang,” ujarnya. Jimly menekankan pentingnya partisipasi publik dalam mengawal jalannya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran agar tetap berada pada jalur yang benar dan transparan.

Jimly, yang juga pakar hukum tata negara, mengingatkan bahwa pelajaran penting dari Pilpres 2024 adalah perlunya konsolidasi demokrasi, bukan memperpanjang konflik yang tidak membawa manfaat. Ia mengajak masyarakat untuk mulai berpikir ke depan dan menyiapkan diri menyambut Pilpres 2029 dengan lebih matang dan konstruktif.

“Persiapan untuk Pilpres lagi pada 2029 agar pengalaman pahit 2024 jangan terulang dan lebih penting antisipasi untuk perbaikan sistem ke depan,” tegasnya.

Dalam penutup pernyataannya, Jimly mengajak publik untuk kembali fokus pada hal yang lebih substansial, yakni pengawasan terhadap kebijakan pemerintah. Ia menilai bahwa kritik dan kontrol publik terhadap Prabowo-Gibran jauh lebih berdampak daripada terjebak dalam wacana pemakzulan yang tidak realistis.

Dengan demikian, narasi pemakzulan Gibran sebaiknya tidak lagi diperpanjang. Fokus utama masyarakat saat ini adalah memastikan bahwa pemerintahan baru dapat bekerja secara efektif, akuntabel, dan mampu membawa perubahan nyata bagi rakyat.

You may also like

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Perangi Judi Daring Demi Ruang Digital Sehat dan Generasi Tangguh

Menuju Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Komdigi Blokir 2,2 Juta Konten Judi Daring

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Calendar

October 2025
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Categories

  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Internasional
  • Nasional
  • Opini
  • Politik
  • Sosial
  • Terkini
  • Uncategorized

Copyright 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress