Skip to content

Menu

Archives

  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Calendar

August 2025
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul    

Categories

  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Internasional
  • Nasional
  • Opini
  • Politik
  • Sosial
  • Terkini
  • Uncategorized

Copyright 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

You are here :
  • Home
  • Berita
  • Stimulus dan Belanja Pemerintah Menjadi Roda Pertumbuhan Ekonomi 2025
Written by AdminJune 23, 2025

Stimulus dan Belanja Pemerintah Menjadi Roda Pertumbuhan Ekonomi 2025

Berita Article

Jakarta – Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 oleh OECD dari 4,9% menjadi 4,7% mengindikasikan peringatan serius terhadap kekuatan dan stabilitas ekonomi nasional. Analis Kebijakan Ekonomi Apindo, Ajib Hamdani, menyebut bahwa gejala perlambatan sudah terlihat sejak awal tahun, dengan pertumbuhan kuartal pertama hanya mencapai 4,87%, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,11%.

“Kalau tidak ada intervensi pemerintah, pertumbuhan tahun ini bisa lebih rendah dari 4,87%,” ujar Ajib.

Ia menilai kondisi ekonomi saat ini dibayangi oleh empat faktor utama, yaitu melemahnya konsumsi akibat PHK, rendahnya penerimaan pajak, pengaruh eksternal dari tarif AS, dan investasi yang minim serapan tenaga kerja.

“Sejak awal tahun, PHK sudah tembus 70 ribu. Kemiskinan juga tinggi menurut standar Bank Dunia,” tegasnya.

Ia juga menyebut bahwa realisasi penerimaan pajak pada kuartal pertama hanya berada di angka 14,7% dari target, yang dinilai masih sangat jauh dari capaian ideal. Sementara itu, efisiensi belanja pemerintah justru memberi tekanan tambahan bagi laju ekonomi.

Di sektor eksternal, kebijakan tarif AS disebut memukul ekspor Indonesia sejak April.

“Permintaan dari Amerika menurun tajam,” tambahnya.

Sementara investasi saat ini lebih banyak terserap di sektor padat modal yang minim menciptakan lapangan kerja.

“Dampak terhadap penciptaan lapangan kerja sangat minim,” jelas Ajib.

Meski demikian, ia tetap optimistis. program BLT dan belanja negara yang lebih tepat sasaran bisa menjadi kunci menjaga pertumbuhan di atas 5%.

Ia menyarankan agar pemerintah menerapkan prinsip spending better, dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja, ketahanan pangan, dan energy agar sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Optimisme lain turut disuarakan oleh Kadin Sulawesi Selatan yang menyambut positif kebijakan stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun yang dirilis pada bulan Juni. Ketua Kadin Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras, menyebut stimulus tersebut memiliki dampak positif terhadap daya beli masyarakat, stabilitas ekonomi, sektor UMKM, ketenagakerjaan, serta kepercayaan investor.

“Dengan adanya bansos, subsidi upah, dan diskon transportasi, konsumsi rumah tangga akan meningkat. Ini penting karena menyumbang lebih dari 50% terhadap PDB,” ungkap Andi Iwan.

Ia menilai langkah cepat dan terkoordinasi pemerintah menjadi sinyal bahwa negara hadir dan memiliki kapasitas fiskal untuk menjaga momentum ekonomi di tengah tekanan global.

You may also like

Hadiri KTT BRICS 2025, Presiden Prabowo Jadikan Indonesia Negara Kunci Global

Indonesia Pertegas Peran Strategis sebagai Bridge Builder di KTT BRICS Pertama sebagai Anggota Penuh

Debut di KTT BRICS, Presiden Prabowo Sampaikan Posisi Indonesia Sebagai ‘Bridge Builder’

Tags: Nasional, update

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025

Calendar

August 2025
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul    

Categories

  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Internasional
  • Nasional
  • Opini
  • Politik
  • Sosial
  • Terkini
  • Uncategorized

Copyright 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress