Day: August 23, 2025
Penangkapan Anggota OPM Bukti Ketegasan Negara Menjaga Stabilitas Keamanan Papua
Oleh : Yohanes Wandikbo )* Penangkapan anggota kelompok bersenjata yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) oleh Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz kembali menegaskan ketegasan negara dalam menjaga kedaulatan dan keamanan di Tanah Papua. Langkah ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan aparat dalam mengungkap tindak kriminal bersenjata, tetapi juga menunjukkan bahwa negara
Penindakan OPM oleh Aparat, Sinyal Kuat Negara Tidak Toleransi Terorisme di Papua
Oleh: Loa Murib Penangkapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh aparat keamanan melalui Operasi Damai Cartenz menjadi bukti nyata bahwa negara tidak memberikan ruang sedikit pun bagi aksi terorisme di Bumi Cenderawasih. Penindakan tegas ini bukan hanya langkah penegakan hukum, tetapi juga pesan kuat kepada pihak-pihak yang mencoba merusak kedaulatan dan mengganggu keamanan nasional. Kasus
Penindakan OPM oleh Aparat Jadi Sinyal Tegas Negara Tidak Toleransi OPM
Nabire – Penangkapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh aparat keamanan melalui Operasi Damai Cartenz menegaskan sikap negara yang tidak memberikan ruang sedikit pun bagi aksi terorisme di Tanah Papua. Langkah tegas ini bukan hanya penegakan hukum, tetapi juga sinyal kuat bahwa kedaulatan bangsa tidak dapat diganggu oleh kelompok bersenjata yang berupaya menciptakan ketakutan. Peristiwa
Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota OPM Terlibat Penembakan Dua Brimob
Nabire – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap Siprianus Weya, anggota kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Aibon Kogoya alias Daniel Kogoya. Penangkapan dilakukan di wilayah Kepolisian Sektor (Polsek) Topo, Kabupaten Nabire, Rabu (20/8/2025) sekitar pukul 17.55 WIT. Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, menyampaikan bahwa penangkapan ini
Alokasi Anggaran 335T Bukti Prioritas Pemerintah Tingkatkan Kualitas MBG
Oleh : Aksara Dwi Wijayanto*) Pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui kebijakan alokasi anggaran sebesar Rp335 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2026. Angka ini bukan sekadar nominal besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan cerminan keberanian politik untuk menempatkan gizi masyarakat sebagai investasi jangka panjang.
Pemerintah Komitmen Lakukan Intervensi Gizi melalui Alokasi 335 T untuk Program MBG
Oleh: Rahman Prawira)* Pemerintah menegaskan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang sehat, tangguh, dan berdaya saing global. Dalam pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah secara resmi mengumumkan rencana alokasi anggaran sebesar Rp 335 triliun untuk Program Makan Bergizi (MBG) pada tahun 2026. Langkah ini bukan sekadar kebijakan populis, melainkan bentuk nyata
Peningkatan Anggaran Hingga 335 Triliun Perluas Jumlah Manfaat Program MBG
JAKARTA – Pemerintah menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perluasan manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan alokasi anggaran yang meningkat hingga Rp335 triliun, program ini diproyeksikan mampu menjangkau lebih banyak pelajar di seluruh Indonesia. Peningkatan anggaran tersebut bukan sekadar angka, melainkan wujud nyata perhatian negara terhadap masa depan generasi emas Indonesia.
Pengibaran Bendera Bajak Laut Ganggu Momentum Bulan Kemerdekaan
Oleh : Arka Dwi Francesco*) Bulan Agustus selalu menghadirkan suasana berbeda di seluruh penjuru negeri. Tiap rumah, kantor, hingga jalan utama dipenuhi bendera Merah Putih yang berkibar gagah. Namun, di tengah gegap gempita HUT ke-80 Republik Indonesia, muncul fenomena yang menimbulkan perdebatan, yaitu pengibaran bendera bajak laut Jolly Roger dari serial One Piece. Meski sebagian masyarakat melihatnya sebagai
Waspada Narasi Provokasi Perusak Semangat Nasionalisme Melalui Pengibaran Bendera Bajak Laut
Oleh: Ahmad Kurniawan Prawira Semangat peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia yang seharusnya menjadi pemersatu bangsa terganggu oleh aksi pengibaran bendera bajak laut dari serial animasi One Piece di berbagai daerah. Tindakan ini memicu reaksi keras publik karena dilakukan pada momentum bersejarah, sehingga dianggap merendahkan martabat Merah Putih. Situasi tersebut menjadi refleksi penting agar kesadaran kebangsaan
Jaga Semangat Nasionalisme di Tengah Fenomena Simbol Budaya Pop Bendera Bajak Laut
Jakarta – Fenomena pengibaran bendera bajak laut bertema anime One Piece di bulan kemerdekaan memicu diskusi publik mengenai penghormatan terhadap simbol negara. Tren yang marak di ruang publik dan media sosial ini dinilai berpotensi menggeser makna nasionalisme jika tidak disikapi dengan bijak. Akademisi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Supangat, menilai fenomena ini tidak sekadar