Day: May 17, 2025
Mari Terima Hasil PSU Lapang Dada, KPU Terus Jaga Integritas dan Netralitas
JAKARTA — Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menyerukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU), termasuk pasangan calon (paslon) dan para pendukungnya, agar menerima apapun hasil PSU dengan lapang dada. Kelapangan dada dalam menerima apapun dan bagaimanapun hasil Pemungutan Suara Ulang merupakan salah satu contoh sikap dewasa dalam berdemokrasi. Sikap

Bersama Terima Hasil PSU, Tunjukkan Kedewasaan Berpolitik di Indonesia
JAKARTA — Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam sejumlah daerah pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menandai adanya suatu babak penting dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menyerukan kepada seluruh pasangan calon (paslon) dan para pendukungnya untuk menerima hasil PSU secara lapang dada sebagai cerminan dari kedewasaan dalam berpolitik. Anggota KPU

PSU Bukti Nyata Demokratisasi Pemilu di Indonesia Jujur, Adil dan Transparan
Oleh : Deka Prawira )* Pemungutan Suara Ulang (PSU) kembali menjadi sorotan nasional, namun pelaksanaan tersebut tidak sebagai bentuk kegagalan, melainkan justru sebagai sebuah wujud konsistensi dalam menjaga integritas demokrasi di Indonesia. Pelaksanaannya jelas mencerminkan bagaimana sikap tegas penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) dan pemerintah di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam menegakkan prinsip pemilu yang
Waspadai Provokasi Hasut Masyarakat pada Hasil Pemilu, PSU Sudah Sesuai Aturan
Oleh : Yudi Kurniawan )* Gelombang pesta demokrasi di Indonesia kembali memasuki babak kritis ketika beberapa daerah melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Namun, alih-alih menjunjung tinggi kedewasaan politik, sebagian pihak yang sama sekali tidak bertanggung jawab justru memilih jalur provokatif dengan mencoba menggiring opini publik seolah-olah bahwa pelaksanaan PSU sarat akan kecurangan. Sikap semacam ini

Pemerintah Berhasil Redam Aksi Separatis OPM, Masyarakat Aman
Papua – Pemerintah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Papua. Dalam operasi terpadu yang digelar, aparat keamanan berhasil menumpas kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Operasi penegakan hukum yang berlangsung hanya selama satu jam, dari pukul 04.00 hingga 05.00 WIT, tersebut menewaskan 18 anggota

Dukungan Tokoh Adat Papua Menguatkan Langkah Aparat Jaga Stabilitas Keamanan
Papua Tengah — Respons positif terus mengalir dari para tokoh adat Papua terhadap operasi keamanan yang dilakukan aparat gabungan TNI di wilayah Puncak Jaya dan Intan Jaya. Penindakan terhadap kelompok bersenjata tidak hanya dinilai efektif, tetapi juga memperlihatkan kepekaan terhadap nilai-nilai adat yang menjadi fondasi sosial masyarakat Papua. Yonas Gobai, Tokoh Adat Suku Mee, menilai

Aparat Tindak Tegas OPM, Negara Tak Gentar Hadapi Hoaks Separatis
Oleh: Julius Iwo *) Di tengah dinamika keamanan yang masih berlangsung di Papua, upaya sistematis yang dilakukan pemerintah melalui aparat keamanan patut diapresiasi. Salah satu tantangan utama dalam menjaga stabilitas di wilayah tersebut adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks yang terus digencarkan oleh kelompok separatis bersenjata, seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM). Hoaks bukan hanya meracuni

Pastikan Tindak Tegas OPM Bukan Masyarakat Sipil, Pemerintah Wujudkan Stabilitas Keamanan di Papua
Oleh: Loa Murib Upaya pemerintah dalam menegakkan stabilitas keamanan di Papua menunjukkan komitmen kuat dan nyata melalui aksi-aksi tegas terhadap OPM yang selama ini menjadi ancaman terhadap kedaulatan negara dan keselamatan warga sipil. Dalam sepekan terakhir, Komando Operasi (Koops) Habema yang dibentuk oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berhasil melumpuhkan dua kekuatan utama dari Organisasi

Masyarakat Harus Waspada terhadap Aksi Indonesia Gelap yang Ganggu Stabilitas Nasional
Jakarta – Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh narasi provokatif yang digaungkan melalui aksi “Indonesia Gelap”. Narasi ini dinilai tidak mencerminkan kondisi faktual bangsa yang secara umum tetap kondusif di berbagai sektor, baik ekonomi, sosial, maupun stabilitas politik nasional. Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa aksi “Indonesia Gelap” cenderung bersifat agitasi yang

Aksi Indonesia Gelap Rentan Ditunggangi Kelompok Kepentingan
Jakarta – Gelombang narasi bertajuk “Indonesia Gelap” yang belakangan marak digaungkan di media sosial dan ruang publik dinilai semakin mengkhawatirkan. Di satu sisi, aksi ini mencerminkan keresahan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Namun, di sisi lain, sejumlah pihak mengkhawatirkan potensi penunggangan gerakan ini oleh kelompok berkepentingan tertentu. Ketua Umum GP